Hingga akhirnya mataku tak
bisa menahan lagi derasnya air mata ini karena ego dan salahku. Aku berfikir
dan membuat batin ini tak lepas dari rasa bersalah. Jalan yang kuambil terasa
begitu cepat dalam memilih dalam pertigaan.
Aku kini berakhir dalam pelarian
yang tak pernah aku duga dengan mengembalikan jalan yang pernah ku pilih dan
mengambil jalan yang belum sempat terpikirkan sebelumnya.
Kupaksakan dengan segala
kemampuanku tuk mencurahkan kebenaran dan kejujuran yang selalu di pendam.
Kata kata yang sempatku
tahan kemudian keluar dengan perlahan dan mencucurkan air mata yang berlinang.
Entah pengalaman apa yang ku rasakan pada malam jumat tanggal 20 april 2017.
Pikiranku terasa tertarik
dalam hinggapan ketakutan dan kelemahanku yang pernah di terima oleh orang yang
sempat kuyakini dan dirasa bisa menjadi
pendamping dalam hidupku.
Pertimbangan yang ku
sampaikan padanya melekat dalam hati dan juga perasaan ini.
Aku tak pernah berbohong
hanya saja aku pendam kebenaran dan kejujuran ini untuk bisa melenyap dalam
tekanan batini, terasa patah dan membekas pada sikap ini. Hingga pada akhirnya
aku harus menaruhkan tetesan darah.
Pilihanku yang kupilih ini
tak membuat hatiku berharap lebib dengan segala kekurangku. Kupasrahkan kembali
semuanya pada tuhanku. Aku lelah dalam perjalanan hidup ini dengan segala
masalah asmara yang tak pernah ku perkirakan sebelumnya. Aku terlalu berpikir
panjang dalam kehidupan ini.
Padahal banyak masalah yang
kiranya dapat mengubah sesuatu hal yang terpendam dan rahasia yang sudah di
siratkan di laumahfudz.
Air tak pernah mengalir dari
kebiasaan keatas langit hanya karena lari dari permasalahan. Aku harus
mengambil jalan yang terbaik bagi masa depanku. Bukan aku ingin menyakiti
perasaan ciptaanmu tuhan tapi kesalahanku telah mengambil jalan yang engkau
berikan hingga kau dipertemukan dengan dua orang manusia yang sangat aku
idamkan.
Aku tak ingin serakah dengan
mengambil kedua duanya karena engkau tak pernah suka dengan orang yang berlebihan.
Perempuan pertama mempunyai
sifat baik dan dermawan tapi pendendam
dalam setiap permasalah kehidupannya. Bukan aku ingin menjelek jelekan tapi
keluargaku sangat sensitif dengan perilaku dan juga sikap seseorang . aku tak
ingin ketika wanita ini di bawa berumah tangga denganku memberikan banyak
tekanan dan permasalahan pada dirinya.
Perempuan
kedua mempunyai sifat baik murah hati dan ramah. Namun mempunyai sifat sering
terikat dengan manja yang dapat membuat aku takut ketika di bawa dalam
kehidupan rumah tangga tidak menerima kenyataan.
Aku
harus mengambil hikmah dari perjalanan sekarang jangan berharap lebih dengan
kenyataan yang tak selaras dengan kehidmatan kuasa sang ilahi.
Maafkan
aku yang pernah mengisi hati seorang perempuan yang akhirnya aku meninggalkan
dan menjauhi dari harapan diawalnya.
Semoga
engkau menemukan lelaki yang lebih dariku karena tuhan pasti sudah memberikan
pilihan jalan untuk kita.
No comments:
Post a Comment