Thursday, January 4, 2018

MAAF!!

Hingga akhirnya mataku tak bisa menahan lagi derasnya air mata ini karena ego dan salahku. Aku berfikir dan membuat batin ini tak lepas dari rasa bersalah. Jalan yang kuambil terasa begitu cepat dalam memilih dalam pertigaan.

Aku kini berakhir dalam pelarian yang tak pernah aku duga dengan mengembalikan jalan yang pernah ku pilih dan mengambil jalan yang belum sempat terpikirkan sebelumnya.
Kupaksakan dengan segala kemampuanku tuk mencurahkan kebenaran dan kejujuran yang selalu di pendam.
Kata kata yang sempatku tahan kemudian keluar dengan perlahan dan mencucurkan air mata yang berlinang. Entah pengalaman apa yang ku rasakan pada malam jumat tanggal 20 april 2017.
Pikiranku terasa tertarik dalam hinggapan ketakutan dan kelemahanku yang pernah di terima oleh orang yang sempat kuyakini  dan dirasa bisa menjadi pendamping dalam hidupku.
Pertimbangan yang ku sampaikan padanya melekat dalam hati dan juga perasaan ini.
Aku tak pernah berbohong hanya saja aku pendam kebenaran dan kejujuran ini untuk bisa melenyap dalam tekanan batini, terasa patah dan membekas pada sikap ini. Hingga pada akhirnya aku harus menaruhkan tetesan darah.
Pilihanku yang kupilih ini tak membuat hatiku berharap lebib dengan segala kekurangku. Kupasrahkan kembali semuanya pada tuhanku. Aku lelah dalam perjalanan hidup ini dengan segala masalah asmara yang tak pernah ku perkirakan sebelumnya. Aku terlalu berpikir panjang dalam kehidupan ini.
Padahal banyak masalah yang kiranya dapat mengubah sesuatu hal yang terpendam dan rahasia yang sudah di siratkan di laumahfudz.
Air tak pernah mengalir dari kebiasaan keatas langit hanya karena lari dari permasalahan. Aku harus mengambil jalan yang terbaik bagi masa depanku. Bukan aku ingin menyakiti perasaan ciptaanmu tuhan tapi kesalahanku telah mengambil jalan yang engkau berikan hingga kau dipertemukan dengan dua orang manusia yang sangat aku idamkan.
Aku tak ingin serakah dengan mengambil kedua duanya karena engkau tak pernah suka dengan orang yang berlebihan.
Perempuan pertama mempunyai sifat baik  dan dermawan tapi pendendam dalam setiap permasalah kehidupannya. Bukan aku ingin menjelek jelekan tapi keluargaku sangat sensitif dengan perilaku dan juga sikap seseorang . aku tak ingin ketika wanita ini di bawa berumah tangga denganku memberikan banyak tekanan dan permasalahan pada dirinya.
Perempuan kedua mempunyai sifat baik murah hati dan ramah. Namun mempunyai sifat sering terikat dengan manja yang dapat membuat aku takut ketika di bawa dalam kehidupan rumah tangga tidak menerima kenyataan.
Aku harus mengambil hikmah dari perjalanan sekarang jangan berharap lebih dengan kenyataan yang tak selaras dengan kehidmatan kuasa sang ilahi.
Maafkan aku yang pernah mengisi hati seorang perempuan yang akhirnya aku meninggalkan dan menjauhi dari harapan diawalnya.

Semoga engkau menemukan lelaki yang lebih dariku karena tuhan pasti sudah memberikan pilihan jalan untuk kita.

No comments:

Post a Comment