Hari demi hari telah kulewati dengan begitu terasa
sekali, semakin terasa ketika aku mengalami kesusahan yang mendalam dan sangat
terasa hampa.
aku di lahirkan
di lingkungan yang notabennya perdagangan dan peternakan.
Aku sulit terlepas dari itu hingga mental yang ku inginkan yaitu seorang kemiliteran tapi mau gimana lagi aku tidak didik untuk hidup keras tapi aku didik oleh orang tuaku agar bisa peka terhadap binatang ternak dan pelanggan yang berbelanja.
Aku sulit terlepas dari itu hingga mental yang ku inginkan yaitu seorang kemiliteran tapi mau gimana lagi aku tidak didik untuk hidup keras tapi aku didik oleh orang tuaku agar bisa peka terhadap binatang ternak dan pelanggan yang berbelanja.
Disuatu ketika aku lagi gaaallllauuuu dengan universitas
yang aku inginkan namun belum ada yang cocok, dengan kehendak ALLAH aku di
pertemukan dengan seorang nahkoda lulusan STIP, badanya gendut, besar dan
tinggi.dan bertempat tinggal di SERANG. Dan entah kenapa beliau mengangkatku
sebagai adiknya,subbhanalloh ALLAH masih sayang padaku. karena beliau adalah
anak bungsu dari 3 bersaudara dan kaka angkatku ini mempunyai bapa yang
pensiunan pns pemda SERANG dan ibunya mantan pedagang nasi di sekitar kota
Jakarta. saudara- saudara kakaku itu sudah sukses dan mempunyai beberapa
perusahaan di Jakarta.
Suatu hari ketika aku sudah lulus ujian di SMA aku
berniat untuk mencoba berpetualang mencari jodoh sekolah lanjutan Perguruan
Tinggi. Aku mencoba dari daerah Bandung terlebih dahulu dari Negeri sampai
swasta aku datangi, namun sayang belum ada jodoh.
Dan aku curhat ke kaka aku yang di Jakarta tentang
belum ada jodohnya Perguruan tinggi yang aku datangi, untung aja beliau lagi tidak melaut Karena
masih mengambil cuti. Akhirnya aku disuruh ke Jakarta untuk mengikuti
seleksi Kemaritiman di daerah Jakarta utara kalau tidak salah.
Namun sangat agak kecewa setelah aku cape cape
berangkat ke Jakarta demi ikut seleksi di sekolah kemaritiman. Namun
pendaftarannya sudah ditutup baik itu Negeri maupun yang Swasta. Ibu dan ayah
yang dijakarta menyarankan saya untuk tetap tinggal disana sambil menunggu
selekis tahun depan. Namun aku memutuskan untuk bersekolah dikota MANIS saja di
KAMPUS UNGU agar tidak jauh dari
orangtuaku.
Satu minggu saya dijakarta memberikan kesan dan
perasaan yang sangat bahagia karena keluarga angkatku sangat menyayangiku.
Disana aku diajak melihat lihat kapal laut yang dipakai kaka aku ketika
berlayar dan diajak ke mall mall terbesar yang ada di Jakarta.
Namun aku sadar, bahwa aku sudah seharusnya
meninggalkan keinginanku terkait dengan kemiliteran ataupun kemaritiman. Disatu
sisi aku agak pendek juga disisi lain aku tidak mempunyai mental kemiliteran.
Mungkin bagi teman teman, agar
mempersiapkan sekolah lanjutan ke jenjang perguruan tinggi dari sejak
tingkat SMP, agar dapat focus ketika berada di ujung kelulusan SMA sederajat.
No comments:
Post a Comment