Awalnya, pada saat persiapan pentas Acara
milangkala ( perayaan ulang tahun teater tang tilu) di kampusku yang ke 26
tepatnya pkl 18.00 kita, baik panitia maupun anggota yang akan menampilkan berbagai
kegiatan diantaranya bacak sajak,
tari, drama, music dll. Dalam detik- detik
terakhir acara tersebut semua anggota dan panitia sedang serius mempersiapkan
segala sesuatunya karena pentas akan dimulai dan dilaksanakan pkl 19.00.
Saat itu aku pulang
solat magrib dari mesjid, aku cepat- cepat menuju lokasi pentas tersebut untuk
mempersiapkan segala sesuatunya, karena dalam pentas tersebut aku ikut
berpartisipasi mengikutinya, dengan membaca sajak dan ikut menampilkan
teatrikal puisi.
Akupun sampai
dilokasi tersebut dan menyapa teman- teman yang sudah menungguku untuk latihan
terakhir, tiba- tiba ada seorang senior anggota teater tangtu tilu yang
bertanya,
“ bisa pake motor gak” tanya laki
laki senior itu,
Saya jawab “ bisa ka, emang ada
apa”, perasanku mengatakan palingan kaka
itu menyuruhku untuk membeli air gelas mineral,
“ tolong anterin teteh ini ya ke
kosannya ya, kaka lagi sibuk disini” jawab kaka laki- laki itu sambil menunjuk
teteh yang memakali kaos teater, “ini kunci motornya, dan kendaraanya motor
bebek berwarna merah”, tambah kaka senior tersebut.
”Oke ka” balas saya pada kaka itu.
“Ayo teh” kata saya pada teteh itu,
“Ya ayo de biar cepet ” jawab teteh
tersebut dengan senyuman lembut.
Kamipun menuju motor bebek tersebut
sambil berbincang- bincang. Aku kenalan dulu sama wanita itu dan sebut saja
namanya Lasmi,
Aku baru pertama
kali bawa perempuan di areal kampus pake motor, rasanya itu biasa aja Cuma yang
bikin degdegan pas di liatin sama orang lain terasa giiiimaaaana gitu, padahal
orang lain yang diboncengnya bukan pacarku.
Sesampainya
di lokasi kosan tepatnya di perum yang
dekat dengan Fakultas Ekonomi aku menunggu di depannya saja karena malu
didalamnya cewe semua, Lasmipun turun dan menuju kosan tersebut. Tidak lama
kemudian Lasmi keluar lagi dan kirain mau langsung berangkat ke kampus lagi, eeeeeehh
ternyata aku di paksa masuk kedalam rumah tersebut.
Lasmi “ Ayo de, cepet masuk dulu,
teteh mau mandi dulu”
“Ga mau the malu, itukan cewe semua
di dalamnya” Jawab aku sambil menolak.
“Gak akan di gigit ini koo sama
teteh juga” balas Lasmi,
Ya akupun menuruti saja Lasmi dan akupun di
persilahkan duduk di kursi dan di kasih air dan roti.
Saya
berbincang bincang dulu dengan Lasmi, aku baru tau kalau daerah tempat tinggal
aslinya itu dekat dengan rumahku hanya berbeda kecamatan doang, Lasmi daerahnya
di Sadewata sedangkan aku di Panjalu.
Lasmi ternyata sudah
tingkat 4 Prodi Sejarah, aku kira sama denganku tingkat 1 karena wajahnya masih
unyu unyu, hhhhee. ketika asyik berbincang Lasmi meminta ijin dahulu untuk
istirahat sebelum mandi,
“de, teteh istirahat dulu ya sebelum mandi”
kata Lasmi tersebut,
“ ia sok teh kalem aja” jawabku,
meskipun aku aga gelisah karena melihat jam udah pkl 18.30 dan aku sebentar
lagi akan pentas.
Sambil
beristirahat Lasmi memperkenalkan cewe yang ada dirumah itu, eh ternyata itu
kosan adikya sebut saja namanya Aisah, Aisah sudah tingkat 3 Prodi Sejarah sama
dengan kakanya.
Dan yang paling mencengangkan adalah Lasmi itu
kos bukan di perum sana, melainkan di kompleks asrama biru dekat kos dengaku,
karena aku kos di komplek kosan cewe siihh< aahhhhhaa, aku baru tau ternyata
banyak senior anggota teater t3 yang kos disana.
Lasmipun
menuju ke wc untuk mandi, akupun jadi gelisah karena cewe mandi pasti lama sedangkan
waktu sudah menunjukan pkl 18.45,
Tapi
Alhamdulillah Lasmi mandinya agak cepat dan menghapus sedikit rasa gelisahku,
dan saya lihat Lasmi langsung menuju ke kamar tidur untuk ganti pakain, naaaaaahhh yang bikin saya terkesan ketika
mengantarkan teteh itu, pas momen Lasmi sedang ganti pakaian, kenapa ? karena di
kamar Aisah (adiknya Lasmi) ada hamsternya.
Entah ada angin apa yang menyebabkan hamster itu keluar dari sangkarnya, tapi
dalam hatiku “ Alhamdulillah ALLAH memberikan kesempatan untukku biar jadi
pahlawan kesiangan. Ahhhhhaaaa.
Sontak
Lasmipun menjerit “de, adeee, ini hamsternya keluar tolong dimasukiiiiiiin ke
kandangnya”, Aisyahpun masuk kedalam kamarnya, ehh ternyata Aisyah penakut
padahal dia yang punya hamsternya.
Lasmipun menyuruh aku
untuk memasukan hamster itu ke sangkarnya, aku malu soalnya Lasmi masih memakai
sehelai handuk dengan wajah ketakutan karena hamsternnya. Pas aku ambil hamster
itu untuk dimasukan kesangkarnya, tanganku terasa geli.
Lasmipun mengucapkan “terimakasih ya dede” ,
sambil tersenyum.
“sama sama teteh” jawabku,
Dari sanalah aku berpikir kalo aku
serasa pahlawan kesiangan, ahhhhhha. Dan mungkin do’aku tadi terkabul.
Waktu pun berlalu
dan sudah menunjukan pkl 19.00, Lasmipun sudah siap dan pakaiannya sudah rapih,
kamipun berangkat menuju kampus, tempat pergelaran tersebut dilakanakan.
No comments:
Post a Comment