Malam ini tubuhku meriang sampai
menggigil sekali. Tepatnya pukul 21.00 wib tanggal 22 maret 2016. Sore harinya aku
baru beres mengevaluasi kinerja setiap anggotaku yang telah bekerja setiap
harinya.
Waktu itu hujan lebat sampai
sampai aku ga bisa pulang karena takut basah dan pasti tubuhku tak bisa menjaga
daya tubuhnya karena kondisi tubuhku setelah masuk iklim perkuliahan sangatlah
buruk. Berbeda ketika waktu di SMA yang sangat baik sekali.
Aku bertanya pada kekasihku saat
itu juga , dan ternyata kekasihku baru bubaran juga dari aktifitas
perkuliahannya. Saat itu aku ingin mengantarkanya pulang kekasiihku.
Hujan begitu deras aku memaksakan
kehendak ku untuk mengantarkannya, alasanya karena aku ingin bertatap muka
langsung dengannya setelah hampir 2 bulan tak bertemu.
Saat itu aku menunggunya dekat
gedung fakultas agar searah dengan jalan pulang, aku senang dan bahagia sekali
ketika matanya yang tersayup sayup mulai tiba.
Aku naik kendaraan bermotor untuk
membeli terlebih dahulu peralatan belajar untuk perkuliahan esok harinya. Namun
entah kenapa perasaanku tak enak ketika melihat kekasihku saat itu. Jalan pikirannya
mulai terbaca dan seperti tergesa gesa.
Aku tak mengomentari sikapnya
karena setiap orang mempunyai karakter yang berbeda. Hujan semakin lebat dan
kami berdua duduk di depan toko buku untuk menunggu hujan reda.
Rasa cemburuku timbul ketika
temanku datang dan ngobrol dengannya, padahal aku yang sekian bulan tak bertemu
hanya itu itu saja yang dibahas. Tak apalah aku menggerutu di dalam diriku
sendiri.
Setelah hujan reda akupun
mengantarkannya pulang karena aku tahu dia sudah tak betah berada disisiku
dengan bahasa tubuh yang sangat mencerminkan perasaannya.
Tak lama setelah aku mengantarkan
ke kosannya akupun pulang ke kosan. Tubuhku menggigil karena air hujan itu
terlalu banyak menimpa diriku. Kegelisahan terus timbul dalam diriku.
Salah aku apa? Sehingga dia
begitu padaku?
Aku tidur sampai waktu akhir
solat magrib. Aku tahu aku terlalu lelah dengan semua yang terjadi tapi aku tak
bisa menghindari itu semua. Perlahan tapi pasti perasaan gelisah itu mulai
menampakan buktinya nyatanya.
Kekasihku terus saja menghasut
diriku untuk berbuat yang di luar kendali dengan mulai dari mengatakan aku
dekat dengan oranglain atau apalah itu.
Dia dan teman temannya membahas
tentangku dengan asri mungkin yang di maksut. Aku tahu aku memang suka dengan
sikap dan penampilannya karena mencerminkan sikap seorang yang solehah. Tetapi
bukan beratri aku cinta dan sayang padanya.
Kemudian juga dengan karya fiksi
3 pilar, padahal itu hanyalah sebuah karangan yang saya rasa tak perlu di
permasalahkan tapi kekasihku sering saja mengungkitnya yang membuat emosi dan
nalar berfikir jalan sehingga aku selalu mengstagmen. “Kenapa aku selalu
seperti ini”.
Banyak sekali gossip yang beredar
dimana mana sehingga meresahkanku setiap kali aku berkomunikasi dengan
kekasihku . ada saja permasalahan yang sering mengkaitkan permalahan itu.
Aku hanya bisa bersabar dengan
permasalahan yang sering menimpa diriku ini semoga bisa menjadi barokah dan
bermanfaat bagi saya dan kekasihku.
Maafkan aku dengan segala
kekhilapan dan kesalahan yang sering aku lakukan aku hanya manusia biasa.
Jujur saja Kemarahan, kebencian,
kegelisahan, kesedihanku sering timbul karena kekasihku. Aku tak bisa berbuat apa apa.
Dikala tubuhku menggigil air
mataku mengalir deras. Setelah kejadian tersebut sikapnya bertambah
menjengkelkan, sms seadanya, telpon di anggurin.
Menambah kesedihan pada hatiku
ini, gara gara permasalah sepele , belajar serta pekerjaanku terganggu kembali.
Aku tak bisa menyalakannya karena kasus ini. Itu haknya .
Aku selalu salah dan tak pernah
ada kesempatan aku benar di hadapan kekasihku.
No comments:
Post a Comment